CPR 119: Kenali, Pahami, dan Tangani Henti Jantung Mendadak di Sekitar Kita
PRESS RELEASE
“CPR 119: Kenali, Pahami, dan Tangani Henti Jantung Mendadak di Sekitar Kita”
Henti jantung adalah kondisi dimana ketika jantung seseorang berhenti berdetak dan tidak bekerja secara tiba-tiba. Keadaan henti jantung saat ini menjadi penyebab tertinggi kasus kematian di berbagai belahan dunia. Hasil penelitian di Amerika Serikat menunjukkan sebanyak 70% serangan jantung terjadi di luar rumah sakit. Berdasarkan data dari Perkumpulan Kardiologis Indonesia (PERKI) angka kejadian henti jantung di Indonesia terjadi pada 10 dari 100.000 orang normal yang berusia dibawah 35 tahun dan per tahunnya mencapai sekitar 300.000-350.000 kejadian.
Henti jantung dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dan disebabkan oleh berbagai kondisi dan lingkungan yang beragam. Hanya 10,8% korban dewasa dengan serangan jantung yang menerima upaya resusitasi atau bantuan pertolongan. Oleh karena itu, dibutuhkan serangkaian tindakan resusitasi bantuan hidup dasar yang berguna mencegah kematian yang diakibatkan oleh henti jantung. Resusitasi merupakan suatu tindakan atau upaya untuk mengembalikan fungsi sistem pernapasan, sistem sirkulasi dan sistem saraf pada fungsi optimal. Usaha ini lebih dikenal dengan istilah Bantuan Hidup Dasar (BHD). Bantuan hidup dasar dapat membantu menjaga aliran oksigen mencapai otak dan seluruh tubuh hingga tenaga dan peralatan bantuan datang, sehingga meccegah kerusakan otak akibat kekurangan oksigen.
Tahun ini, Program Studi Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya RSUD Saiful Anwar Malang mengadakan pengabdian masyarakat di SMA Negeri 1 Kepanjen dengan sasaran edukasi adalah siswa-siswi Sekolah Menengah Atas. Siswa-siswi sekolah menengah atas merupakan anak-anak muda yang bisa menjadi salah satu mediator untuk membantu penyaluran edukasi tentang henti jantung dan serangan jantung pada lingkungan sekitar, salah satunya di keluarga masing-masing. Dengan dilakukannya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan masyarakat umum tentang henti jantung dan serangan jantung melalui edukasi dan pelatihan bantuan hidup dasar pada siswa-siswi SMA di Kabupaten Malang guna membantu menurunkan angka kematian akibat serangan jantung maupun henti jantung mendadak terutama di Kabupaten Malang.
Rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang bertajuk “CPR 119: Kenali, Pahami, dan Tangani Henti Jantung Mendadak di Sekitar Kita” diawali dengan pemberian soal pretest yang harus dilakukan oleh para siswa-siswi, kemudian dalam bentuk pemaparan materi tentang bantuan hidup dasar pada dewasa dan anak serta selanjutnya pemutaran video pelatihan bantuan hidup dasar yang aplikatif dan ditutup dengan soal postest. Kesempatan untuk mempraktekkan materi yang didapat juga difasilitasi dengan latihan praktek bantuan hidup dasar menggunakan manekin yang telah dipersiapkan. Antusiasme para siswa-dan siswi sangat tinggi terlihat dari awal kegiatan siswa-dan siswi sangat bersemangat mengikuti materi dan praktek. Hal ini tak luput dari peran Kepala Sekolah dan para guru yang menyambut kegiatan ini dengan ketertarikan yang baik.
Kepala Sekolah SMAN 1 Kepanjen menyatakan bahwa kegiatan edukatif seperti bantuan hidup dasar yang diadakan di sekolah-sekolah, sangat penting agar siswa dan siswi cepat tanggap bila menemukan seseorang terkena serangan jantung dan tak sadarkan diri. Ada baiknya kegiatan ini dapat disalurkan ke sekolah-sekolah lainnya sehingga bisa menjadi sosialisasi yang baik serta siswa-siswi pun tidak lagi keliru melakukan bantuan hidup dasar.
Pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan bantuan hidup dasar dapat menjadi bekal yang baik untuk masyarakat awam bila menemukan seseorang tidak sadarkan diri. Orang yang tidak sadar apapun penyebabnya, bila dilakukan bantuan hidup dasar dengan benar dapat meningkatkan angka harapan hidupnya. Semua orang dapat melakukan bantuan hidup dasar dimulai dari para siswa sekolah, civitas akademika, anggota pemadam kebakaran hingga apparat-aparat territorial.
Acara pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh dokter spesialis jantung Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dan RSUD Saiful Anwar Malang ini merupakan sebagai wujud nyata kepedulian pada masyarakat dalam berperan sebagai fasilitator bantuan hidup dasar. Keberhasilan dalam menekan angka kematian akibat serangan jantung yang tak tertangani terutama pada kejadian di luar rumah sakit serta merta tidak hanya tanggung jawab tenaga medis saja namun juga bentuk kepedulian masyarakat dalam menyelamatkan korban yang tidak sadar. Dengan dilakukannya kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat dipraktekkan bila menemui korban yang tidak sadar sehingga dapat membantu menurunkan angka kejadian dan angka kematian di luar rumah sakit.